Sejak abad ke-7, pelabuhan-pelabuhan di kepulauan Indonesia sudah mulai berinteraksi dengan pedagang dari Timur Tengah. Ini tidak hanya terbatas pada perdagangan rempah-rempah yang terkenal, tetapi juga mencakup pertukaran budaya dan agama. Misalnya, Islam mulai masuk ke Nusantara melalui jalur perdagangan ini. Dengan pedagang dan ulama dari Arab dan Persia yang membawa serta ajaran agama dan budaya mereka.
Namun, sedikit yang di ketahui secara mendalam tentang bagaimana proses Islamisasi ini terjadi secara rinci di berbagai wilayah Indonesia. Penelitian lebih lanjut dapat memberikan wawasan lebih jelas mengenai bagaimana Islam menyebar dari daerah pesisir ke pedalaman dan bagaimana proses ini. Di pengaruhi oleh interaksi lokal serta dinamika sosial dan politik di daerah-daerah tersebut.
Selain itu, ada juga peran yang kurang di pahami dari kekuatan-kekuatan regional seperti Kesultanan Malaka, yang merupakan pusat perdagangan penting pada abad ke-15 dan ke-16. Kesultanan ini memainkan peran krusial dalam jaringan perdagangan internasional, termasuk dengan Tiongkok dan India. Pengaruh Malaka dalam menyebarluaskan budaya Melayu dan pengaruhnya terhadap perkembangan identitas etnis dan kebudayaan di kawasan Indonesia juga belum sepenuhnya di pelajari.
Di sisi lain, kekayaan sejarah lokal seperti kisah kerajaan-kerajaan kecil yang tidak tercatat dalam sejarah kolonial juga patut untuk di gali lebih dalam. Misalnya. Sejarah kerajaan-kerajaan di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua sering kali terabaikan dalam narasi sejarah utama. Padahal mereka memiliki peran dan kontribusi yang signifikan dalam pembentukan identitas regional dan nasional. Berita Masa Kini
Dengan menginvestigasi lebih jauh dalam aspek-aspek ini, kita dapat memperoleh gambaran yang lebih komprehensif tentang sejarah Indonesia. Serta mengapresiasi keragaman dan kompleksitas yang membentuk negara ini.